TRANSLATE
Sabtu, 21 Januari 2012
Permainan Kreatif untuk Mencerdaskan Anak
SEMOGA BERMANFAAT
KERETA MINI KU COLLECTION
Orang tua pasti menginginkan anaknya pintar dan kreatif. Namun, bagaimanakah cara mewujudkannya? Salah satunya bisa melalui permainan kreatif yang dapat mencerdaskan anak anda.
Permainan Kreatif untuk Mencerdaskan Anak memberikan alternatif pendidikan bagi anak usia 2-5 tahun di rumah. Dengan hanya memanfaatkan barang sederhana yang ada di sekitar rumah, para orang tua dapat bermain bersama anak dengan mudah, murah , dan meriah.
Tentu saja tidak hanya itu, Anda juga dapat meningkatkan kemampuan visual-spasial, verbal-language, berhitung, kinestetik, dan komunikasi interpersonal anak Anda.
Lalu dengan seringnya orang tua bermain bersama anak, diharapkan juga dapat memberikan hasil positif bagi tumbuh kembang anak, membuat hubungan keduanya semakin hangat, dan mampu mengenal kemampuan serta bakat anak sejak dini.
Permainan-permainan ini dikelompokan ke dalam lima sasaran kemampuan alamiah yang ingin dikembangkan, yaitu sebagai berikut :
1. Permainan Meningkatkan Kemampuan Visual-Spasial Anak
Kemampuan visual-spasial merupakan kemampuan memahami bentuk, gambar dan pola, desain, warna-warna dan tekstur yang kita lihat dengan mata luar kita maupun yang dibayangkan di dalam kepala. Kesadaran spasial termasuk orientasi tubuh terhadap obyek lain di dalam suatu ruang dan hubungan obyek-obyek tersebut satu sama lain. Anak-anak yang kuat dalam kemampuan ini sangat bagus dalam bermain puzzles, membaca peta, menemukan jalan disekitar tempat baru. Mereka cenderung berfikir grafis, memiliki opini tentang warna, tekstur yang sangat menyenangkan. Menyukai tampilan, proses membayangkan dan melihat dengan fikirannya.
Permainan yang termasuk dalam bagian ini dimulai dengan tingkat dasar : Apa itu warna, bentuk dan ukuran di dunia kita ? Informasi-informasi ini ditampilkan dalam beragam cara, seperti mencocokan warna, melompat ke dalam bentuk, menemukan ukuran, dan mencari benda di balik kaleng.
Permainan awal ini juga membantu anak-anak untuk sadar akan benda-benda di sekitar mereka dan bagaimana obyek-obyek diruang tersebut saling berhubungan satu sama lain. Dalam beberapa permainan, hal tersebut dilakukan dengan seluruh tubuh, salah satunya anak-anak berpura-pura mengendarai mobil dan berusaha untuk tidak bertabrakan dengan anak yang lain atau benda di sekitarnya. Dalam permainan lain, dilakukan dengan aktifitas otak seperti membuat peta atau menyelesaikan puzzles.
Pada akhirnya permainan ini membantu anak-anak melatih seni mevisualisasikan benda yang tidak mampu mereka lihat dengan mata kepala, seperti bintang atau organ bagian dalam tubuhnya.
Contoh Permainan :
Ayo Temukan Warnamu!
Dimainkan oleh dua orang atau lebih
Petunjuk
Ketika anda dan anak-anak berada di luar, sebutkan suatu warna dan sebarkan setiap anak untuk berlari terhadap sesuatu yang sama dengan warna yang disebutkan. Sebagai contoh, teriakan “kuning!” dan perhatikan siapa yang berlari menemukannya. Bergabunglah dan berlari bersama anak-anak. Pertimbangkan hal ini sebagai sarana olahraga juga.
Ulangi warna yang sama beberpa kali, seperti “Apalagi yang berwarna kuning?” dan biarkan anak-anak berlari hingga mereka menemukannya, sebagai contoh toples plastik kuning disembunyikan dibalik rumput.
2. Permainan meningkatkan kemampuan verbal-bahasa
Keterampilan ini melibatkan pengetahuan bahasa, termasuk membaca, menulis, dan bebicara. Melibatkan pengetahuan tentang makna kata dan pemahaman idiom dan menyusun kata-kata. Anak-anak yang kuat kecenderungan verbalnya akan berhasil dalam permainan kata, menyusun cerita, berdebat, menulis kreatif, dan bercerita humor.
Untuk memberikan pada anak-anak apa yang dibutuhkan dalam keterampilan verbal-language tersebut, bab ini mengajukan pre-reading game, dengan pengenalan huruf melalui penglihatan, sentuhan, dan keseluruhan badan.
Sebab mengembangkan keterampilan verbal-language memerlukan kemampuan mendengarkan dengan baik, dapat dilakukan game yang mana mendengarkan merupakan bagian terbesar dari permainan tersebut.
Contoh Permainan :
Memancing Abjad
Dimainkan satu atau dua orang lebih
Bahan-bahan :
Magnet kecil
Benang
Pensil
Huruf bermagnet, kertas dan jepitan kertas
Petunjuk
Ambil magnit dan ikat memggunakan benang. Ujung benang lainnya diikatkan pada pensil. Inilah tongkat pancingannya.
Letakkan huruf-huruf di atas lantai sedemikian sehingga bagian yang bermagnit menghadap ke atas. Sebarkan agar tidak saling menempel. Jika Anda tidak memiliki huruf bermagnit, potong kertas origami/kertas lipat warna membentuk huruf-huruf dari A sampai Z, rekatkan potongan kecil double tape pada salah satu sisinya, letakkan dengan bagian yang terdapat double tape menghadap ke atas.
Sebagai ganti pancingan magnet, gunakan kayu kecil atau penghapus yang telah dibungkus oleh double tape lalu ikat sebagaimana petunjuk membuat tongkat pancing di atas.
Lihatlah bagaimana anak Anda menyiapkan pancingan, mengayunkannya dan huruf apa yang ia tangkap. Berikan tepuk tangan dan tunjukkan kegembiraan Anda pada setiap huruf yang berhasil dipancing, hingga si kecil akan dengan bangga menunjukkan “tangkapannya” pada Anda.
INGAT ! Ini bukan tes. Jadi Anda tidak perlu berkata “Huruf Apa ini?” Lebih baik tunjukkan antusiasme pada setiap huruf yang dipancing. “Lihat apa yang kamu tangkap ! Kamu mendapatkan sebuah…....N !” Anda bisa berhenti tepat sebelum mengatakan nama huruf, agar memberi anak kesempatan menyebutkan huruf yang ia ketahui.
Jika ada beberapa pemain, sediakan beberapa pancingan dan bagikan kepada setiap anak, dan biarkan mereka mengail bersama. Anak yang lebih tua dapat memasang huruf yang dipancing untuk membentuk sebuah kata.
Apa yang Dipelajari ??
Game ini akan membantu anak mengenal angka-angka dan huruf yang dari waktu ke waktu.
Perluas game dengan membuat koneksi baginya antara game huruf dan hidup sehari-hari. “Ingat huruf S yang kamu pancing kemarin ?
Di sana ada lagi di dalam tanda Berhenti. Lihat ada S lagi di kata “maSjid”. Oh itu dia ada lgi di “SMUN 1”. Wah, ada banyak S di mana-mana !
3. Permainan meningkatkan kemampuan berhitung :
Kemampuan berhitung adalah salah satu kemampuan dasar yang penting bagi anak prasekolah, karena berhitung digunakan anak dalam kehidupannya seharihari, selain itu kemampuan berhitung merupakan salah satu kemampuan dasar yang dibutuhkan anak untuk mempersiapkan diri menuju kejenjang pendidikan berikutnya yaitu Sekolah Dasar (SD).
Oleh karena itu banyak orang tua dan guru TK memberikan berbagai metode pembelajaran berhitung kepada anak prasekolah dengan harapan agar murid-muridnya menguasai kemampuan berhitung. Namun terkadang metode yang diberikan tidak sesuai dengan metode pembelajaran anak prasekolah. Metode pembelajaran yang sesuai untuk anak prasekolah adalah melalui permainan, salah satunya permainan konstruktif.
Ketika bermain permainan konstruktif anak menggunakan bendabenda konkrit yang tersedia sebagai simbol untuk membantunya memahami konsepkonsep matematika yang abstrak, seperti konsep penjumlahan, pengurangan dan membilang Dan yang terpenting ketika bermain konstruktif anak tanpa disadari telah belajar berhitung dengan suasana yang menyenangkan. Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ”Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak Prasekolah Melalui Permainan Konstruktif”, untuk mengetahui bagaimanakah peningkatan kemampuan berhitung pada anak prasekolah melalui permainan konstruktif.
Pada penelitian ini digunakan metode eksperimen dengan desain eksperimen pretestposttest control group design. Adapun pengumpulan data diperoleh dari pemberian perlakuan permainan konstruktif dan pemberian alat ukur (tes kemampuan berhitung). Analisa data dilakukan dengan uji perbedaan / t-test untuk mengetahui pengaruh metode bermain konstruktif terhadap peningkatan kemampuan berhitung sebelum dan setelah perlakuan. Hasil dari penelitian ini dapat diketahui bahwa permainan konstruktif berpengaruh terhadap kemampuan berhitung anak prasekolah, dengan kata lain permainan konstruktif dapat meningkatkan kemampuan berhitung anak prasekolah.
Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan kemampuan berhitung pada kelompok eksperimen yang mendapat perlakuan permainan konstruktif dari hasil pretest (27,71) meningkat menjadi (30,14) pada hasil posttest.
Sedangkan pada kelompok kontrol yang tidak mendapat perlakuan permainan konstruktif tidak terjadi peningkatan yang sangat signifikan.
Ketrampilan Mathematikal meliputi kemampuan secara mental memproses permasalahan logis dan persamaan, seperti halnya memahami angka-angka dan hubungannya. Beberapa anak dengan tingkat kemampuan matematis tinggi, mampu menyelesaikan soal-soal matematik secara cepat.
Game ini menggunakan yang tidak biasa : drama, nafas, jerami, dan Kung Fu ! dalam membekali anak-anak dasar keterampilan ini.
Contoh Permainan :
Kalung Sereal
Dimainkan satu atau dua orang lebih
Apa yang Dipelajari ??
Anak-Anak mendapatkan latihan berhitung dan mulai mengenal konsep pengurangan. Dalam hal ini, kata-kata “lepaskan,” atau “makanlah,” sebagai perintah untuk mengurangi biji-biji gandum atau lainnya.
Anak-Anak juga berkesempatan latihan kendali motoriknya.
4. Permainan meningkatkan kemampuan kinestetik :
Kemampuan kinestetik melibatkan kendali terhadap gerakan tubuh, seperti keseimbangan, ketangkasan, kecepatan dan perasaan bagaimana tubuh harus bergerak atau bereaksi dalam berbagai situasi.
Beberapa anak adalah atlet alamiah dan punya kemampuan tubuh yang baik bahkan sebelum dilatih.
Bagaimanapun, kita semua, tidak peduli dimana kita mulai, dapat meningkatkan kemampuan kinestetik kita dengan latihan dan berbagai pengalaman.
Contoh Permainan :
Bisbol Balon
Satu atau dua orang lebih
Bahan-bahan :
Koran yang digulung menjadi sebuah tongkat
Balon
Petunjuk
Buatlah pemukul bisbol dari koran yang digulung. Atau benda lain yang dapat ditemukan di dalam rumah. Hindari menggunakan kayu, besi atau jenis lain yang terlalu keras dan berat bagi anak-anak, dia hanya akan memukul sebuah balon.
Berikan pemukul pada anak dan lempar balon padanya. Balon yang terbang bergerak pelan, memberi cukup waktu dan kesempatan baginya untuk bersiap memukul.
Anda dan anak punya cukup waktu menyenangkan untuk menangkap balon sebagaimana layaknya permainan bisbol.
Ambil giliran, kali ini Anda sebagai pemukul.
Apa yang Dipelajari ??
Game ini tentang belajar bagaimana gerakan dilakukan mulai dari mata yang menatap sebuah obyek, otak memerintahkan tangan untuk berayun memukul, lalu tangan menyelesaikannya.
Pada kasus ini, pergerakan yang terjadi relatif lambat, sehingga lebih mudah bagi anak Anda menyiapkan tangan melakukan apa yang diinginkan.
5. Kemampuan meningkatkan kemampuan interpersonal :
Kemampuan interpersonal merupakan kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain, memahami mereka, menafsirkan perilaku orang lain, dan merasa nyaman berteman dengannya.
Contoh Permainan :
Siapa Di Dalam Kotak?
Dimainkan dua orang atau lebih
Sebuah kotak besar tiba di rumah. Mungkin isinya komputer baru, atau TV 29”. Apakah kotaknya akan di buang ? Jangan dulu !
Bila Anda punya anak-anak yang masih merangkak, anak pra sekolah, inilah saatnya pertama kali bermain Siapa di dalam Kotak.
Bahan-bahan :
Kotak/kardus besar
Petunjuk
Siapkan kardus dengan bagian yang terbuka di atas. Biasanya setiap kardus memiliki empat helai penutup, potong dua diantaranya sehingga hanya memiliki dua buah “pintu”.
Mintalah salah seorang anak masuk kedalam kardus dan tutup pintunya. Anak yang lain mengetuk sopan pada pintu kardus dan berkata, “Siapa di dalam Kotak?”
Pada momen ini, anak yang di dalam akan mendorong pintu kardus dan memerlihatkan muka lucu dan genit. Anda berseru “Oh ternyata __________(sebutkan nama anak) !”.
Jangan kaget bila setiap anak ingin ada di dalam kardus.
Apa yang Dipelajari ??
Game jenis ini merupakan cara bagi anak-anak memahami bahwa seseoang atau sebuah benda tetap ada meski tidak terlihat.
Di sekolah, mereka mengembangkan kepekaan sosialnya dengan memperhatikan siapa yang ada di kelas itu suatu hari, sebagaimana mereka menyadari siapa temannya yang hilang.
SEMOGA BERMANFAAT
KERETA MINI KU COLLECTION
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar